Jumat, 21 Maret 2008

AKMIL (AKADEMI MILITER) - JAWA TENGAH

Sejarah Akademi Militer bermula dari didirikannya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada 31 Oktober 1945 --perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letjen TNI Oerip Soemohardjo. Pada tahun 1950, MA Yogyakarta setelah meluluskan dua angkatan, karena alasan teknis, ditutup untuk sementara dan taruna angkatan ketiganya menyelesaiaan pendidikannya di KMA Breda, Nederland. Pada kurun waktu yang sama, di berbagai tempat lain (Malang, Mojoagung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukittinggi, Berastagi, Prapat) didirikan sekolah perwira darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD/ABRI pada waktu itu.




Status: Kedinasan (Departemen Pertahanan RI)
Alamat : Jl. Gatot Soebroto, Magelang 56123, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 363002-09 Psw. 358 dan 360 (Penghumas Akmil)
Website : www.akmil.ac.id


Sejarah Singkat 

Tanggal Berdiri: 31 Oktober 1945
Pendiri: TNI Angkatan Darat

Pada 1 Januari 1951 di Bandung didirikan Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat (SPGi-AD) yang kemudian pada 26 Januari 1956 menjadi Akademi Genie Angkatan Darat. Selanjutnya 23 September 1956, lembaga pendidikan prajurit ini menjadi Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad). Sementara itu pada 13 Januari 1951 didirikan pula di Bandung, Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat (P3AD).

Pada 11 November 1957, diresmikan Akademi Militer Nasonal (AMN) di Magelang yang merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta. Taruna masukan tahun 1957 dinyatakan sebagai taruna Akademi Militer angkatan ke-4. Pertimbangan mengapa Magelang dipilih sebagai lokasi AMN ialah karena Magelang merupakan kota perjuangan, iklimnya baik, letaknya strategis dan dekat dengan UGM di Yogyakarta --sumber pengisi kekurangan tenaga dosen nonmiliter. Pada tahun 1961, AMN Magelang diintegrasikan dengan Atekad Bandung dengan nama Akademi Militer yang berkedudukan di Magelang.

Pada 16 Desember 1965 Akademi Militer diintegrasikan dengan Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan Akademi Angkatan Kepolisian dengan nama Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri). Dengan integrasi tersebut, pembinanan dan pengelolaan keempat Akabri Bagian dilaksanakan oleh Komandan Jenderal Akabri.

Pada 29 Januari 1967 Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri Udarat, yang meliputi dua Akabri Bagian di bawah satu pimpinan, yaitu Akabri Bagian Umum dan Akabri Bagian Darat. Akabri Bagian Umum, mendidik taruna Akabri Bagian di tingkat I selama satu tahun termasuk Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka. Sedangkan Akabri Bagian Darat, mendidik taruna Akabri Bagian Darat mulai tingkat II sampai tingkat IV.

Pada 29 September 1979, Akabri Udarat berubah nama menjadi Akabri Bagian Darat. Pada 14 Juni 1984, sesuai reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pembinaan dan pengelolaan Akabri Bagian Darat diserahkan kembali ke Kepala Staf TNI AD dan Akabri Bagian Darat berubah nama menjadi Akademi Militer (Akmil).

Pada 1 April 1999 secara resmi Polri terpisah dari tiga angkatan lainnya, dan ABRI berubah menjadi TNI. Sejak itu pula Akademi Kepolisian terpisah dari Akabri. Akabri berubah namanya menjadi Akademi TNI yang terdiri dari Akmil, Akademi Angkatan Laut (AAL), dan Akademi Angkatan Udara (AAU).



Program pendidikan :

· Kegiatan pengajaran dilak.asanakan di kelas dan laboratorium
· Kegiatan latihan lapangan dilaksanakan secara terprogram --bertingkat dan berlanjut sesuai dengan tingkatnya masing-masing.
· Pemantapan kemampuan dan keterampilan teknis keprajuritan perorangan dilaksanakan dalam latihan Pramuka Yudha.
· Bekal pengalaman kepemimpinan lapangan dan kerja sama antarkecabangan dalam operasi darat terpadu serta mengaplikasikan teknik dan taktik tingkat kesatuan kecil dilaksanakan Gladi Lapang Widya Yudha bagi taruna seluruh tingkat.
· Latihan Praja Bhakti merupakan kegiatan untuk mengenali problema sosial kemasyarakatan dan penghayatan kemanunggalan TNI – rakyat yang dilaksanakan di daerah pedesaan. Dalam latihan ini, taruna hidup bersama rakyat, dan membantu rakyat melaksanakan pembangunan daerahnya.
· Kegiatan latihan terdiri dari survei sosial, karya bhakti, penyuluhan, dan pengenalan Akmil.
· Pengasuhan dilaksanakan secara ekstra kurikuler dengan tujuan untuk menumbuhkan, mengembangkan, serta memantapkan kepribadian, intelegensi, dan jasmani taruna guna memupuk jiwa kepemimpinan sebagai calon perwira TNI AD. Kegiatan pengasuhan ini diprogramkan sepanjang tahun akademi dan pelaksanaannya dikendalikan serta diawasi oleh Resimen Taruna.


Profil 

Jenjang pendidikan: D3
Ikatan alumni: -
Catatan Alumni Akademi Militer yang berbintang empat adalah:
- Rudini (TMT 01-03-1984, Alumni 1951)
- Tri Sutrisno (TMT 28-04-1987, Alumni 1959)
- Edi Sudrajat (TMT 20-02-1988, Alumni 1960)
- Soesilo Soedarman (TMT 17-03-1993 (HOR), Alumni 1948)
- Feisal Tanjung (TMT 19-05-1993, Alumni 1961)
- Wismoyo Arismunandar (TMT 01-10-1993, Alumni 1963)
- R. Hartono (TMT 01-02-1995, Alumni 1962)
- Wiranto (TMT 10-06-1997, Alumni 1968)
- Subagyo Hadisiswoyo, S.IP, SH (TMT 11-02-1998, Alumni 1970)
- Fachrul Razi, S.IP (TMT 01-11-1999, Alumni 1970)
- Tyasno Sudarto, SH (TMT 19-11-1999, Alumni 1970)
- Susilo Bambang Yudhoyono, MA (TMT 15-09-2000 (HOR), Alumni 1973)
- Endriartono Sutarto (TMT 09-10-2000, Alumni 1971)
- Surjadi Soedirdja (TMT 01-11-2000 (HOR), Alumni 1962)
- Agum Gumelar (TMT 01-11-2000 (HOR), Alumni 1968)
- Luhut B. Pandjaitan, MPA (TMT 01-11-2000 (HOR), Alumni 1970)
- Ryamizard Ryacudu (TMT 01-06-2002, Alumni 1974)


Fasilitas Kampus 

Kegiatan mahasiswa: Kegiatan ekstra kurikuler yang disediakan bagi taruna sesuai dengan minat, bakat, dan pilihannya sendiri antara lain berupa: kegiatan keagamaan, olahraga, kesenian, bahasa asing, komputer. Selain program yang bersifat tetap tersebut, secara insidental dilaksanakan beberapa kegiatan lainnya.

Fasilitas Lain : ruang kelas internet.


Pendaftaran Mahasiswa Baru 

Seleksi Calon Taruna Akademi Militer mengikuti seleksi penerimaan melalui dua tahap
1. Seleksi panitia Daerah
2. Seleksi Panitia Pusat yang diselenggarakan oleh Mabes TNI AD.


Materi Ujian:

- Administrasi
- Kesehatan badan dan jiwa
- Jasmani (postur lahiriah dan kemampuan)
- Tes wawancara
- Psikologi
- Akademik, meliputi: Jurusan IPA : PPKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, dan Matematika. Jurusan IPS : PPKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Sosiologi/Antropologi, dan Matematika


Syarat :

- Warga Negara Republik Indonesia, Pria, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945 serta bukan prajurit TNI/Anggota Polri
- Umur pada saat masuk pendidikan tidak kurang dari 18 tahun dan tidak lebih dari 22 tahun
- Berkelakuan baik dan tidak kehilangan hak untuk menjadi Prajurit TNI disertai dengan Surat Keterangan dari Kepolisian setempat berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
- Berbadan sehat (jasmani dan rohani) dan bebas narkoba
- Tamatan SMU/Madrasah Aliyah jurusan IPA dan IPS. Khusus untuk jurusan IPS disesuaikan dengan kebutuhan
- Belum pernah menikah dan sanggup tidak akan menikah selama dalam pendidikan
- Tinggi badan tidak kurang dari 163 cm
- Sanggup melaksanakan Ikatan Dinas Pertama selama 10 tahun terhitung mulai saat dilantik menjadi Perwira TNI dan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Republik Indonesia
- Harus ada persetujuan dari orang tua/wali bagi yang belum berusia 21 tahun
- Bagi yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan: harus disertai Surat Persetujuan dari Kepala Jawatan/Instansi yang bersangkutan, dan bersedia diberhentikan dari status pegawai apabila diterima menjadi taruna
- Harus mengikuti dan lulus ujian masuk

Biaya Pendaftaran : Selama mengikuti seluruh kegiatan ujian/pemeriksaan tersebut tidak dipungut biaya apapun.
Formulir pendaftaran dan lainnya disediakan di Panitia Daerah (Panda)/Sub Panda secara gratis.

Pendaftaran dilaksanakan sekitar bulan Maret. 

Calon datang sendiri ke tempat pendaftaran dengan menunjukkan dokumen asli dan menyerahkan masing-masing 2 lembar :

- Fotokopi Kartu Kewarganegaraan (bagi keturunan WNA)
- Akte Kelahiran/Surat Kenal Lahir
- KTP calon dan KTP orangtua/wali
- Kartu Keluarga, STTB SD, SMP, dan SMU.
- Mereka yang masih duduk di kelas III SMU melampirkan rapor kelas I sampai dengan III semester I serta membawa surat keterangan dari Kepala Sekolah bahwa calon adalah siswa kelas III yang terdaftar sebagai peserta ujian
- Pasfoto hitam putih terbaru ukuran 4x6 cm


Tempat pendaftaran di Panda/Sub Panda:

- Panda I Sumbagut : Medan, Sibolga, Padang, Pekanbaru
- Panda II Sumbagsel : Palembang, Jambi, Bengkulu, Bandar Lampung
- Panda III Jabar : Bandung, Cirebon, Serang, Garut, Bogor
- Panda IV Jateng dan DIY : Semarang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo
- Panda V Jatim : Surabaya, Malang, Madiun, Mojokerto
- Panda VI Kalimantan : Balikpapan, Banjarmasin, Palangkaraya, Pontianak
- Panda VII Sulawesi : Makassar, Manado, Palu, Kendari
- Panda IX Bali dan Nusra : Denpasar, Mataram, Kupang
- Panda XVI Maluku : Ambon, Ternate
- Panda XVII Papua : Jayapura, Biak, Sorong, Merauke
- Panda Jaya Jakarta : Jakarta
- Panda NAD : Banda Aceh

Keterangan lebih rinci dapat diperoleh di tempat pendaftaran.

BIAYA PENDIDIKAN

Biaya kuliah : bebas biaya

PROGRAM STUDI

Kurikulum Akademi Militer dioperasionalkan melalui kegiatan pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan. Materi kurikulum meliputi: Kejuangan, Militer, Jasmani, serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dioperasionalkan dengan menggunakan kurikulum pola 3 tahun (kurikulum senantiasa berubah disesuaikan kebutuhan).

Selain pendidikan yang besifat kematraan, dilaksanakan kegiatan yang bersifat integrasi antar taruna Akademi Angkatan. Kegiatan integrasi tersebut terdiri dari:

a. Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka selama 13 minggu pada awal tingkat I termasuk Napak Tilas Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman

b. Pekan Integrasi dan Kejuangan Taruna (Piktar) dengan melombakan dan mempertandingkan cabang olahraga umum dan olahraga militer. Pelaksanaannya diatur secara bergiliran di salah satu Akademi Angkatan

c. Latihan Integrasi Taruna Desawa (Latsitarda) Nusantara yang dilaksanakan di suatu provinsi selama satu bulan, yang mengikutsertakan mahasiswa dan masyarakat setempat

d. Prasetya Perwira yaitu upacara pelantikan menjadi Perwira TNI AD oleh Presiden Republik Indonesia

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Biayanya gimana.?, penddikan tertulis gratis, tapi masuknya bayar mahal supaya bisa diterima, AKPOL juga................!!!!!!!!!

Unknown mengatakan...

kalau macam anak saya mau masuk saya org tua nya kurang mampu gimana pak cita cita anak saya mau jadi militer

Unknown mengatakan...

Anak saya pingin daftar ndan..meneruskan perjuangan kakek nya yang dulunya seorang pejuang